Sabtu, 31 Desember 2011

Lirik Lagu Gya - Semoga Kau Mengerti

sekian lama bersamamu
kau selalu menyenangkan
kuberikan perhatian
dalam setiap kesempatan
kurasakan ada sesuatu
yang kubaca dari setiap tatap matamu

jangan kau pernah menduga
aku mengharapkan kau jadi milikku
itu tak mungkin terjadi
sungguh aku tak menginginkan
yang kuinginkan kau jadi sahabatku
semoga kau mengerti

perhatian yang kau beri
tak kan pernah kulupakan
tapi jangan kau artikan
kuinginkan sesuatu yang lebih
kurasakan ada sesuatu
yang kubaca dari setiap tatapan matamu

jangan engkau pernah menduga
aku mengharapkan kau jadi milkku
itu tak mungkin terjadi
sungguh aku tak menginginkan
yang kuinginkan kau jadi sahabatku
semoga kau mengerti

jangan engkau pernah menduga
aku mengharapkan kau jadi milikku
itu tak mungkin terjadi
sungguh aku tak menginginkan
yang ku inginkan kau jadi sahabatku
semoga kau mengerti

menduga….
itu tak mungkin terjadi..
sungguh aku tak menginginkan
yang kuinginkan engkau jadi sahabatku
semoga kau mengerti

Kamis, 29 Desember 2011

Macam-macam Pusat Listrik


  • Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit listrik jenis ini memanfaatkan bahan bakar minyak, gas alam, atau batubara untuk membangkitkan panas dan uap pada BOILER. Uap ini kemudian dipergunakan untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan sebuah generator sinkron. Uap yang telah melalui turbin kemudian menjadi uap bertekanan dan bersuhu rendah. Uap ini kemudian dilewatkan melalui kondenser yang menyerap panas uap tersebut sehingga uap tersebut berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler
  • Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Sebagaimana halnya Pusat Listrik Tenaga Diesel, PLTG merupakan mesin dengan proses pembakaran dalam (internal combustion). Bahan baker berupa minyak atau gas alam dibakar di dalam ruang pembakar (combustor). Udara yang memasuki kompresor setelah mengalami tekanan bersama-sama dengan bahan baker disemprotkan ke ruang pembakar untuk melakukan proses pembakaran. Gas panas sebagai hasil pembakaran ini kemudian bekerja sebagai fluida yang memutar roda turbin yang terkopel dengan generator sinkron.
  • Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pada reactor air tekan (pressurized water reactor) terdapat dua rangkaian yang seolah-olah terpisah. Pada rangkaian pertama bahan baker uranium-235 yang diperkaya dan tersusun dalam pipa-pipa berkelompok, disundut untuk menghasilkan panas dalam reactor. Karena air dalam bejana penuh, maka tidak terjadi pembentukan uap, melainkan air menjadi panas dan bertekanan. Air panas yang bertekanan tersebut kemudian mengalir ke rangkaian kedua melalui suatu generator uap yang terbuat dari baja. Generator uap ini kemudian menghasilkan uap yang memutar turbin dan proses selanjutnya mengikuti siklus tertutup sebagaimana berlangsung pada turbin uap PLTU.
  • Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
Penggunaan tenaga air mungkin merupakan bentuk konversi energi tertua yang pernah dikenal manusia. Perbedaan vertical antara batas atas dengan batas bawah bendungan di mana terletak turbin air, dikenal sebagai tinggi terjun. Tinggi terjun ini mengakibatkan air yang mengalir akan memperoleh energi kinetic yang kemudian mendesak sudu-sudu turbin. Bergantung kepada tinggi terjun dan debit air, dikenal tiga macam turbin yaitu: Pelton, Francis dan Kaplan.

Bagian-Bagian Transformator


 Dii bawah berikut Bagian-bagian dari trafo :

#  Inti besi. Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “Eddy Current”.
# Kumparan trafo. Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
# Kumparan tertier. Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier.
# Minyak trafo. Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
·      kekuatan isolasi tinggi 
·      penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat 
·      viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik 
·      titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan  
·      tidak merusak bahan isolasi padat 
     ·      sifat kimia yang stabil. 
# Bushing. Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo. 
# Tangki dan Konservator. Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.

Klasifikasi Transformator
Transformator dapat diklasifikasikan berdasarkan cara pengubahan tegangannya, berdasarkan frekuensi, dan dalam bidang tenaga listrik.
Transformator berdasarkan frekuensi dibagi menjadi:
a.         Frekuensi daya, 50-60 c/s.
b.         Frekuensi pendengaran, 50 c/s-20 Kc/s.
c.         Frekuensi radio, di atas 30 Kc/s.
Transformator berdasarkan cara pengubahan tegangannya dibagi menjadi:
a.         Transformator step-up / Transformator penaik
Transformator step-up menerima energi pada tegangan rendah kemudian mengubahnya ke tegangan yang lebih tinggi.
b.         Transformator step-down / Transformator penurun
Transformator step-down menerima energi pada tegangan tinggi kemudian mengubahnya ke tegangan yang lebih rendah.
- Transformator dalam bidang tenaga listrik dibagi menjadi:
a.         Transformator daya.
b.         Transformator distribusi.
c.         Transformator pengukuran
       yaitu terdiri dari trafo arus dan trafo tegangan.

Transformator


Transformator memberikan cara yang sederhana untuk mengubah tegangan bolak-balik dari satu harga ke harga lainnya. Jika transformator menerima energi pada tegangan rendah dan mengubahnya menjadi tegangan yang lebih tinggi, ia disebut transformator penaik (step-up). Jika transformator diberi energi pada tegangan tertentu dan mengubahnya menjadi tegangan yang lebih rendah, ia disebut transformator penurun (step-down). Setiap transformator dapat dioperasikan baik sebagai transformator penaik maupun penurun ; tetapi transformator yang memang dirancang untuk suatu tegangan, harus digunakan untuk tegangan tersebut.
Untuk mentransmisikan sejumlah energi tertentu, diperlukan arus yang lebih kecil pada tegangan tinggi dibandingkan pada tegangan rendah. Hal ini berarti bahwa energi dapat ditransmisikan dengan I2R atau kerugian saluran yang lebih kecil bila digunakan tegangan transmisi yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan tegangan transmisi tinggi, misalnya 345.000 atau 765.000 V, digunakan transformator penaik pada stasiun pembangkit, karena tidak mungkin membangkitkan tegangan setinggi ini. Maka pada tempat dimana energi akan digunakan, transformator penurun digunakan untuk menurunkan tegangan transmisi tinggi hingga menjadi harga tegangan yang aman dan dapat digunakan. Dengan demikian maka dengan transformator memungkinkan pengiriman energi listrik jarak jauh secara ekonomis.
Karena transformator tidak mempunyai bagian yang bergerak, maka ia hanya memerlukan sedikit perhatian dan biaya pemeliharaannya rendah. Efisiensi transformator cukup tinggi dan dapat mencapai 98 atau 99 % pada beban – penuh dalam ukuran yang lebih besar. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik. Prinsip kerjanya bedasarkan pemindahan daya/energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan cara induksi.


Trafo umum :
V2 / N2 = V1 / N1

Trafo:
• Step up : V2> V1
• Step down : V1 > V2

Transforrnator ideal :
Pin = Pout atau V1I1= V2I2
V1 / V2 = I2/I1

Transfomator tak ideal :
Pin ¹ Pout ; Pout = h Pin
h= Pout/Pin x 100%
Di mana h= efisiensi transformator

Transformator atau sering disebut transformator merupakan komponen listrik yang mengubah serta memindahkan energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnetik.
Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban; untuk memisahkan satu rangkaian dari rangakaian yang lain; untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara rangkaian.

Generator


Mesin dc dapat digunakan baik untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik maupun untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Jika mesin dc digerakkan secara mekamis oleh penggerak mula misalnya turbin uap, turbin hidrolik, atau mesin diesel dan menghasilkan energi listrik untuk lampu listrik atau mesin-mesin, ia disebut generator. Jika energi listrik diberikan pada mesin dan keluarannya dugunakan untuk menggerakkan alat mekanis seperti ban berjalan atau mesin perkakas, ia disebut motor. Generator dinilai dalam kilowatt yang dapat dihasilkannya tanpa terjadi pemanasan lebih pada tegangan dan kecepatan tertentu yang diijinkan.
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator.
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala.

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

   
Konstruksi generator

Fluksi yang dihasilkan oleh lilitan medan generator berada dalam gandar medan (field yoke), inti kutup, celah udara, dan inti jangkar. Semuanya membentuk apa yang di kenal sebagai rangkaian megnet dari generator. Gandar medan atau bingkai dibuat dari baja – core (cast steel) atau baja canai (rolled steel) yang berfungsi sebagai penopang mekanis untuk inti kutub dan juga sebagai bagian dari rangkaian magnet. End – Bells, yang mendukung rakitan sikat dan yang dalam semua mesin – mesin besar juga mendukung bantalan jangkar, juga digabungkan pada gandar.
Inti kutub generator dibuat dari laminasi pelat – baja (sheet – steel) yang terisolasi satu sama lain dilekatkan bersama- sama, kemudian inti di baut pada gandar medan. Muka kutub yaitu permukaan inti yang berdekatan dengan celah udara, dibuat lebih besar dari badan inti. Hal ini untuk mengurangi tahanan megnetik dari celah udara dan berfungsi sebagai penopang kumparan medan.
Inti jangkar dibuat dari laminasi pelat – baja yang di pasak pada poros atau di pasak pada spider yang selanjutnya dipasakkan pada poros. Permukaan luar dari inti diberi alur untuk mengukuhkan kumparan jangkar.
Celah udara adalah ruang antara permukaan jangkar dan muka kutub dan panjangnya berbeda – beda menurut ukuran mesin tetapi berkisar sekitar 1/16sampai ¼ in.
Rangkaian listrik generator dc terdiri dari lilitan jangkar, komutator, sikat – sikat, dan lilitan medan. Kecuali pada jangkar kecil, lilitan jangkar terdiri dari kumparan yang dililitkan membentuk suatu bentuk dan ukuran tertentu, setelah itu mereka seluruhnya diisolasi. Setelah kumparan yang dibentuk diselipkan ke dalam tempat yang sesuai dalam alur jangkar, mereka dibaji agar kukuh ke dalam tempatnya dan ujung - ujung kumparan dihubungkan pada segmen – segmen komutator yang semestinya. Pada jangkat kecil, gulungan tidak berbentuk lilitan tetapi dililit dengan tangan atau mesin secara langsung ke dalam celah inti jangkar.
Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang dirakit ke dalam silinder yang di pasang pada poros, tetapi terisolasi dari poros. Segmen – segmen terisolasi dengan baik antara stu dengan lainnya. Mika merupakan bahan isolasi yang biasa digunakan. Pada segmen – segmen komutator inilah disolderkan ujung – ujung kumparan jangkar.
Sikat – sikat yang berbeda pada permukaan komutator membentuk hubungan listrik – geser antara kumparan jangkar dan rangkaian luar. Sikat – sikat dibuat dari campuran karbon dengan tingkat kekerasan yang bermacam – macam dan dalam beberapa hal dibuat dari campuran karbon dan logam tembaga. Sikat – sikat dipegang pada tempatnya di bawah tekanan pegas oleh pemegang sikat. Hubungan listrik antara sikat – sikat dan pemegang sikat dilakukan oleh konduktor tembaga yang fleksibel yang disebut ekor babi (pig tail).
Kumparan medan ditempatkan di sebaliknya inti kutub. Kumparan setiap kutub yang dihubungkan secara seri untuk membentuk rangkaian medan. Rangkaian medan dapat di rancang untuk dihubungkan seri ataupun paralel dengan rangkaian jangkar. Kumparan medan – paralel atau kumparan medan – shunt mempunyai jumlah lilitan kawat berdiameter kecil yang banyak dan tahanannya relatif tinggi, sedangkan kumparan medan – seri jumlah lilitannya sedikit, berdiameter besar dan tahanannya relatif rendah. Agar di peroleh karakteristik kerja khusus, beberapa generator (generator kompon) diperlengkapi dengan kumparan medan shunt maupun medan – seri yang ditempatkan pada inti kutub yang sama.
Umumnya generator diperlengkapi dengan kutub kecil yang disebut dengan kutub – antara (interpole) atau kutub komutasi / kutub bantu (commutating pole) yang terletak di tengah – tengah kutub utama. Fluksi ada dalam kutub – kutub ini hanya jika arus mengalir dalam rangkaian jangkar, guna fluksi ini adalah untuk memperbaiki komutasi.
      Ggl rata-rata yang dibangkitkan(E) dari suatu generator dapat dihitung dengan rumus
                                                                 E = pZΦn / 60b
            Dimana :            p = jumlah kutub
z = total jumlah konduktuor pada jangkar
Φ = fluksi setiap kutub (webber)
n = kecepatan jangkar, putaran setiap menit
b = jumlah jalur paralel melalui jangkar, tergantung pada
tipe lilitan jangkar
Untuk generator tertentu, semua faktor pada persamaan tersebut harganya pasti kecuali fluksi setiap kutub, Φ, dan kepesatan n. Oleh sebab itu persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi bentuk
                                            E = KΦn                                                  
Dimana K sama dengan semua harga tetap atau konstan untuk generator tertentu. Persamaan di atas semata-mata merupakan pernyataan kembali dari hukum induksi Faraday : besarnya ggl induksi dalam setiap rangkaian berbanding lurus dengan laju pemotongan fluksi oleh rangkaian. Jadi, jika fluksi setiap kutub sebuah generator di dua kalikan dengan kepesatannya tetap konstan, ggl yang dibangkitkan akan di dua kalikan ; atau jika kepesatan di dua kalikan, fluksi tetap konstan dan ggl yang dibangkitkan akan di dua kalikan.

Kamis, 22 Desember 2011

Kumpulan judul tugas akhir


Kumpulan judul tugas akhir/skripsi teknik elektro ini adalah merupakan kumpulan dari berbagai judul tugas akhir yang telah banyak digunakan dan disharing di internet.

1. Diagnosa Penyakit Menggunakan Fuzzy Inference System dengan Metode Sukamoto
2. Studi dan Implementasi Pemampatan Citra Menggunakan Transformasi DCT (Dicrette cosine Transform)
3. Aplikasi IRC Client Berbasis J2ME pada Perangkat Wireless
4. Penentuan Jalur Jalan Optimum Wilayah Kotamadya Yogyakarta dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografi
5. Sistem Pakar Penentu Model Pengembangan Perangkat Lunak
6. Aplikasi untuk Pemecahan Agent Problem Studi Kasus Jebakan Tikus
7. Aplikasi Game Puzzle Blaster untuk Mobile Devices Menggunakan Teknologi J2ME
8. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decission Support System)
9. Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Web pada Griya Batik Wirokuto Pekalongan
10. Rancang Bangun Aplikasi Mobile untuk Pencarian Lokasi ATM

11. Rancang Bangun Software untuk Multiple Person Multiple Attribute Decision Making (Multiple Person MADM)
12. Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak untuk Layanan Mobile Parking (M-Parking) Berbasis Teknologi Wireless Application Protocol (WAP)
13. Penyelesaian Masalah Penugasan dengan Fungsi Tujuan Minimasi Total Cost Menggunakan Hill Climbing
14. Penentuan Tata Letak Fasilitas dengan QAP (Quadratic Assignment Problem) menggunakan Hill Climbing
15. Merancang Rumah Tinggal Menggunakan Teknologi Virtual Reality Modelling Language (VRML)
16. Rancang Bangun Aplikasi Multimedia sebagai Perangkat Ajar Bahasa Inggris
17. Sistem Informasi Sewa Mobil (Car Rental) Online dengan PHP
18. Sistem Informasi Geografis (SIG) Dawah Islamiah Kodya Bandung
19. Backup dan Recovery Pada Database Oracle Berbasis Web
20. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pendaftaran dan Nilai Akademis Siswa pada Lembaga Kursus Pikmi Garuda

21. Perangkat Ajar Visualisasi ISDN (Bagian Modul Pelatihan CBT di PT. INTI)
22. Aplikasi Pemesanan Tiket PT. Pelni Online
23. Perancangan Aplikasi Tiket dan Penjadwalan Keberangkatan Bis Berbasis Web (Studi Kasus PT. ALS)
24. Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Alat-Alat Listrik di CV Mulyana Karya
25. Administrasi Server Basis Data MYSQL Berbasis Web
26. Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan pada Unit Pelayanan Terpadu Kodya Denpasar Berbasis Web
27. Sistem Informasi Pengobatan Alternatif Berbasis Web
28. Perangkat Ajar Sentral Telepon Digital Indonesia (Modul Pelatihan Berbasis Komputer )
29. Perancangan Sistem Pakar untuk Diagnosa dan Treatment Penyakit Ginekologi
30. Implementasi Soho pada Sistem Pelayanan Distribusi PT. PLN UBD Jawa Barat dan Banten UPP Bandung SUPJ Bandung Selatan
31. Desain dan Implementasi Programable Motion Detektor Alarm
32. Perangkat Ajar Visualisasi Protokol V5.2 sebagai Bagian dari Modul Pelatihan Berbasis Komputer di PT. INTI
33. Aplikasi Administrasi Pelaksanaan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Informatika STT Telkom Bandung
34. Perancangan Sistem Informasi Iklan Jawa Tengah Secara On Line
35. Implementasi Aplikasi GIS Berbasis Web untuk Peremajaan Data Pelanggan PT. Telkom
36. Perangkat Lunak Pengelolaan Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan
37. Perangkat Lunak Registrasi On Line dengan Pendekatan Object Oriented (Studi Kasus Puskom STT Telkom)
38. Pembangunan Perangkat Lunak Pengelolaan Surat Masuk /Keluar di Sekertariat Kandatel Tasikmalaya Berbasis Web
39. Implementasi Perangkat Lunak Sistem Informasi Penjualan Komputer Berbasis Web Studi Kasus di Anan Computer
40. Sistem Informasi Penjualan dan Pengadaan Barang pada Perusahaan Dagang CV. Pandawa Lima
41. Pembangunan Web Site Perpustakaan Digital Nasional Provinsi Jawa Barat
42. Perangkat Lunak Sistem Persediaan dan Penjualan Obat di Apotek Pajar Tasikmalaya
43. Perancangan dan Implementasi Aplikasi Aktiva Barang Daerah Kodya Bandung
44. Desain Implementasi Aplikasi E Commerce dengan Konsep B2B Berbasis Web
45. Perancangan Sistem Informasi Klinik Kesehatan Mitra Wars Medica
46. Pembangunan Aplikasi Sistem Reservasi Online pada Agen Tours & Travel (Studi Kasus di PT. Satriavi Leisure Managment)
47. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Modul Pengolahan Data Kepegawaian Berbasis Web
48. Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Berbasis Web
49. Sistem Pencarian Informasi Isi Kandungan Al-Quran Berbasis Web
50. Aplikasi Log File pada Apache Web Server Berbasis Web
51. Aplikasi Pengelolaan Stock Point pada CV Perisai Dinamis
52. Desain dan Implementasi Sistem IVR Generik
53. Aplikasi Indosat ISO Online
54. Sistem Informasi Persediaan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Jiwa Pusat Bandung
55. Perangkat Lunak Sistem Informasi Keuangan Hotel Sawunggaling
56. Perangkat Lunak Pengelolaan Tagihan Premi PT. Asuransi Jiwa Beringin Jiwa Sejahtera
57. Perangkat Lunak Sistem Persediaan Suku Cadang Motor di PT. Andi Motor
58. Perangkat Lunak Bantu Pengelolaan Simpan Pinjam di Koperasi Citra STT Telkom
59. Pengembangan Aplikasi Online Payment Berbasis Web dengan Java Langguage
60. Pengembangan Aplikasi Online Payment Menggunakan Java Langguage
61. Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak Pengkonversi Teks ke Tulisan Hanacaraka
62. Aplikasi Pendaftaran Pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) Berbasis Web
63. Pembangunan Perangkat Lunak Jasa Pengiriman Container PT. Lloyd Triestino Indonesia
64. Sistem Informasi Layanan Rawat Jalan Rumah Sakit (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Pemerintah Klaten)
65. Aplikasi Pengelolaan Data Cash In di PT. Infomedia Nusantara
66. Perangkat Lunak Sistem Peminjaman di Pegadaian Caringin Bandung
67. Aplikasi Event Organizer Berbasis Web
68. Aplikasi Sistem Bimbingan Belajar Online pada Sony Sugema College
69. Perancangan Perangkat Lunak Berbasis Sistem Pakar dalam Dunia Perbankan Syariah Atas Pengambilan Keputusan terhadap Nasabah
70. Perangkat Lunak Bantu Pengelolaan Data Akademik pada Informatics Computer School (ICS) Bandung
71. Sistem Informasi Sekolah Dasar di Indonesia Berbasis Web
72. Perangkat Lunak Sistem Pendaftaran Peserta Diklat dan Reservasi Tempat Berbasis Web di Balai Diklat Agribisnis Hortikultura (BDAH) Kayuambon Lembang
73. Visualisasi Pencarian Invers Matriks Untuk Alat Bantu Pembelajaran
74. Visualisasi Stack dan Queue untuk Alat Bantu Pembelajaran Struktur Data
75. Rancang Bangun Aplikasi Computer Aided Learning (CAL) dalam Pembelajaran Lampu dan Cahaya
76. Membangun Perangkat Lunak untuk Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek Kontruksi dengan Metode non BOW
77. Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis untuk Pencarian Data Kesesuaian Lahan Tanaman Semusim di Kab. Bantul
78. Penyelesaian Masalah Penugasan dengan Fungsi Tujuan Maksimasi Kapasitas Produksi Menggunakan Algoritma Genetika
79. Rancang Bangun Promosi Penjualan Berbasis Web pada Timboel Ceramic Kasongan
80. Rancang Bangun Game Robot Multiple Platforms Menggunakan Konsep Inheritance dengan Macromedia Flash MX 2004
81. Membangun Proses Pembelajaran al-Qur’an dengan Metode Interaktif untuk Usia TK dan Anak-Anak Sekolah Dasar Menggunakan Macromedia Flash MX.
82. Implementasi Metode Steganography LSB (Least Significant BIT) pada Stego Medium Citra GIF 24 BIT
83. Pembuatan Fuzzy Pseudotheasorus
84. Application of Distributed Computing with Open Mosix on Complex Numerical Method Problem
85. Membangun Aplikasi Sistem Informasi untuk Mendeteksi Suatu File
86. Aplikasi Game Balap Mobil dengan Menggunakan Pemrograman J2ME (Java 2 Micro Edition) pada Perangkat Mobile
87. Terapi Pasien Diabetes dengan Fuzzy Inference System Metode Sugeno
88. Sistem Informasi Ujian Baca Tulis al-Qur’an dan Ibadah Praktis LPPAI-UII Online Menggunakan PHP dan MySQL
89. Studi Kasus Kelayakan Pembiayaan Nasabah di BMT dengan Menggunakan Metode MCDM
90. Penerapan Data Mining dengan Metode Interpolasi untuk Memprediksi Minat Konsumen Asuransi (Studi Kasus Asuransi Metlife)
91. Pembentukan Sel Manufaktur Menggunakan Metode Tabu Search
92. Aplikasi Typing Program Berbasis Multimedia dengan Menggunakan Macromedia Flash Professional 8
93. Implementasi J2ME pada Game Perang Pesawat STEALTH
94. Analisa Pasar Menggunakan Text-Mining pada Produk Sepeda Motor Honda (Supra X)
95. Rancang Bangun Decision Support System untuk Menentukan IP Address dan Subnetting pada Jaringan Perusahaan
96. Rancang Bangun Aplikasi Penggambaran Arsitektur LAN di Jaringan Perusahaan
97. Penerapan M-Travelling untuk Pendakian Gunung
98. Fuzzy Multi Attribute Decision Making dengan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
99. Visualisasi Penyelesaian Model Transportasi sebagai Alat Bantu Pengajaran
100. Visualisasi Teknik Pengobatan Akupunktur dengan Menggunakan Macromedia Flash MX
101. Aplikasi Fuzzy Multi Attributes Decision Making Menggunakan Metode Penjumlahan Terbobot
102. Sistem Informasi Iklan Banner dan Iklan Baris Berbasis Web
103. Rancang Bangun Aplikasi Hadist Riyadhus Sholihin dengan Teknologi .Net untuk Pocket PC
104. Rancang Bangun Aplikasi Remote Administrator Berbasis Java
105. Visualisasi Penyelesaian Pemrograman Integer sebagai Alat Bantu Pembelajaran
106. Membangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan Kalimantan Timur
107. Rancang Bangun Aplikasi SMS Manager untuk HP Siemens dengan Menggunakan J2SE
108. Rancang Bangun Aplikasi Mobile Terjemah Quran (MTQ) Menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME)
109. Aplikasi Berbasis Web untuk Analisis Tingkat Kesehatan Bank di Indonesia dengan Metode Camel
110. Aplikasi Layanan Informasi Berbasis Lokasi dalam Jaringan GSM Menggunakan Python pada Ponsel Symbian
111. Rancang Bangun Aplikasi Metode CRM (Customer Relationship Management) pada Subsistem Penjualan PT. Sirat Adi Warno (Pradan Furniture) dengan Basis Web
112. Sistem Penilaian Kelayakan Investasi Berbasis Agen
113. Aplikasi Mobile Device Pengingat Waktu Sholat dan Penunjuk Arah Kiblat Menggunakan Teknologi Java 2 Micro Edition (J2ME)
114. Rancang Bangun Aplikasi Remote untuk Administrasi LAN
115. Aplikasi Lelang Barang Berbasis SMS Gateway dengan Java dan PHP MySQL
116. Animasi Gerak Bus Kota pada Jalur Bis di Kotamadya Yogyakarta Menggunakan Macromedia Flash
117. Metode Tubrukan (Collision) sebagai Dasar Pembuatan Program Permainan (Games)
118. Aplikasi Mobile Devices Hadist dengan J2ME
119. Aplikasi Al-Qur’an untuk Mobile Devices Menggunakan Teknologi J2ME
120. Animasi Gerak Molekul pada Ruang Tertutup
121. Studi dan Implementasi Algoritma RC 5 dalam Enkripsi/Deskripsi Data dengan Teknologi .Net untuk Pocket PC
122. Aplikasi Multimedia Sistem (Peta) Tubuh dan Potensi Penyakit pada Manusia
123. Rancang Bangun Aplikasi Undangan Elektronik Berbasis Client Server
124. Sistem Informasi Geografis untuk Penentuan Lahan Pembangunan Pabrik di Kab. Sleman
125. Rancang Bangun Aplikasi Permainan Puzzle Dinamis Menggunakan Macromedia Flash
126. Aplikasi Alat Bantu Ajar Bahasa Arab untuk Anak-Anak Berbasis Multimedia Menggunakan Macromedia Flash MX
127. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemasaran dan Persediaan Barang PT. Nycomed Amersham
128. SET Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. LEN
129. Perangkat Lunak Sistem Informasi Pegawai PT. Stannia Bineka Jasa

Production Planning and Control


              Dalam manajemen modern, perencanaan produksi memegang salah satu peranan yang sangat penting. Dunia industri tidak saja dituntut untuk meningkatkan permintaan pasar melalui pemasaran semata-mata namun juga bagaimana menghasilkan produk secara efisien dengan kualitas yang memenuhi harapan konsumen. Dengan adanya perencanaan produksi yang baik, maka tuntutan ini akan dapat dipenuhi.
Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Dilain pihak persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di atas, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal.

1.      DEFINISI PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT
·        Suatu aktivitas yang meliputi design, operation dan control suatu sistem manufactur sampai  dengan distribusi produk jadi.
·        Adalah serangkaian rantai logistik yang meliputi :
- Tingkat retail
- Tingkat warehouse
- Tingkat manufacturing
Logistik
Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai pengadaan, distribusi ke proses produksi, distribusi ke gudang  sampai distribusi barang jadi ke konsumen.

2.      FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PIM
- Kedekatan hubungan dengan orang
- Adanya sistem perencanaan dan pengendalian yang baik

 
3.      RUANG LINGKUP PIM MELIPUTI :
- Supervision
- Production Planning
- Material Planning
- Scheduling
- Purchasing
- Inventory Control

4.      KEBIJAKAN PIM DITENTUKAN OLEH  :
 Strategi Product Positioning
- Strategi Process Positioning
- Strategi Pemilihan Teknologi

B. STRATEGI  PRODUCT  POSITIONING
·        Adalah kebijakan yang dipilih suatu industri dalam pembuatan produk
·        Ada 4 tipe industri dilihat dari Product Positioning :
- Make to Stock
- Make to Order
- Assemble to Order
- Engineer to Order
·        Detrerminan dari strategi Product Positioning :
1. Manufacturing Lead Time
2. Interval Waktu Konsumen mau menunggu
3. Tingkat Customization yand Diinginkan Customer

Ø  MAKE  TO  STOCK
 Adalah tipe industri yang membuat produk akhir untuk disimpan. Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan di gudang
Ciri-ciri Make to Stock  :
- Standard Item, high volume
- Terus menerus dibuat, lalu disimpan
- Harga wajar
- Pengiriman dapat dilakukan segera
- Customer tidak mau menunggu
- Perlu adanya Safety Stock untuk mengatasi fluktuasi
Contoh :  Coca Cola, gula, semen, baut.

Ø  MAKE  TO ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan
Ciri-ciri Make to  Order  :
- Inputnya bahan baku
- Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis
- Harganya cukup mahal
- Lead time ditetapkan oleh konsumen/pesaing
- Perlu keahlian khusus
- Komponen bisa dibeli untuk persediaan

1.      ASSEMBLE  TO  ORDER
Adalah tipe industri yangg membuat produk dengan cara assembling hanya untuk memenuhi pesanan
Ciri-ciri Assemble to  Order  :
- Inputnya komponen
- Untuk suply item dengan banyak jenis
- Harganya cukup mahal
- Lead time ditetapkan oleg konsumen

2.      ENGINEER  TO  ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk untuk memenuhi pesanan khusus dimulai dari perancangan produksi sampai pengiriman produk.
Ciri-ciri Engineer to Order  :
- Produk sangat spesifik
- Lead time panjnag
- Harganya mahal
Contoh :  - Pesawat khusus
                - Alat kontrol

C. STRATEGI  PROCESS  POSITIONING
·        Adalah strategi yang dipilih suatu industri untuk menentukan jenis proses yang akan digunakan untuk menghasilkan produk.
·        Type industri ditinjau dari strategi Process Design  :
1. Flow Shop   :
 - Continous Flow
- Dedicated Repetitive
- Batch Flow
- Mixed Model Repetitive Flow
2. Job Shop
3. Fixed Site/Project

·        CONTINOUS  FLOW
œ  Untuk produk non-diskrit
œ  Hanya untuk 1 macam produk; biasanya liquid, powder, metal
œ  Contoh : minyak, baja, minuman
œ  Karakteristik :
            -  Fixed rate : tidak bisa diubah begitu saja
            -  Fasilitas dirancang untuk untuk 1 macam produk
            -  Tujuan : minimasi handling
            -  Perubahan mesin sangat mahal, umur panjang
            -  Pengadaan bahan baku harus kontinu
            -  Harga produk bsa murah
            -  Fixed Cost tinggi, Variable Cost rendah, Break Even Point (BEP) tinggi

·        REPETITIVE  DEDICATED
œ  Untuk part diskrit
œ  Untuk 1 macam produk dengan banyak variasi
œ  Perubahan tidak memerlukan waktu set up
œ  Contoh : - Sepatu merah/biru, dsb
                           - Kecap asin/manis, dsb
                           - Baju model pendek/panjang, dsb
œ        Karakteristik seperti pada Continous Flow

·        BATCH  FLOW
œ  Untuk part diskrit/non-diskrit
œ  Untuk  produk 1 macam dengan banyak variasi dengan urutan sama
œ  Penggantian produk memerlukan waktu set up
œ  Contoh  :  - Minuman : Coca Cola/Orange
                             - ABC : Kecap/Saus
                             - Obat : Obat Batuk/Antibiotik
œ  Karakteristik :
            -  Peralatan lebih general
            -  Kurang efisien
            -  Harus ada jadual untuk alat
            -  Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain

·        MIXED  MODEL
œ  Untuk part diskrit
œ  Satu fasilitas tapi bisa untuk banyak jenis produk
œ  Waktu set up hampir nol
œ  Urutan pengerjaan berbeda
œ  Misal :
Model-1 di Work Stasion A - B - C
Model-2 di Work Stasion A - B - C - A - B – C (Jadi produk model-2 perlu 2 unit out put dari A)
œ  Contoh : baju 2 pita/5 pita
œ  Karakteristik :
            -  Peralatan termasuk general purpose
            -  Pekerja lebih fleksibel karena banyak keahlian
            -  Waktu set up < waktu pembuatan 1 unit
            -  Kecepatan produksi = kecepatan permintaan dengan mengatur jumlah pekerja

·        JOB SHOP
œ  Produk diskrit, urutan dan ukuran berbeda
œ  Lay out by process
œ  Set up tinggi sehingga ongkos produksi tinggi
œ  Keahlian pekerja dituntut tinggi
œ  Mesin-mesin termasuk general purpose
œ  Ukuran pesanan kesil (small batch)
œ  Mampu menerima pesanan apapun
œ  Contoh  : BENGKEL : membuat prototype, jig, fixture
œ  Karakteristik :
-  Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang berukuran pesanan kecil
- Planning & Control ditentukan melalui flow line, sequence, priority, time, status, capacity, bottle neck
-  Beban tiap Work Station tidak seragam
-  WIP (Work in Process) tinggi karena antrian tinggi
-  Waktu pembuatan jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu menunggu tinggi)

·        FIXED  SITE/PROJECT
œ  Untuk proyek dimana sumber daya dibawa ke lokasi
œ  Lay out : fixed/stationary
œ  Punya batas waktu tertentu
œ  Contoh : pembuatan kapal, konstruksi, telpon
œ  Karakteristik :
            -  Pekerja sangat ahli, independen
            -  Bekerja atas dasar lembar kerja
            -  Volume kecil
            -  Sumber daya harus tersedia

Kaizen


Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus atau berkesinambungan dalam perusahaan bisnis. Kaizen melibatkan pemodal, karyawan dan manajer semua lini dalam perusahaan untuk pengembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. Kaizen berasal dari Bahasa Jepang yaitu kai artinya perubahan dan zen artinya baik. Di Cina kaizen bernama gaishan di mana gai berarti perubahan / perbaikan dan shan berarti baik / benefit. Kaizen merupakan aktivitas harian yang pada prinsipnya memiliki dasar sebagai berikut:
1. Berorientasi pada proses dan hasil.
2. Berpikir secara sistematis pada seluruh proses.
3. Tidak menyalahkan, tetapi terus belajar dari kesalahan yang terjadi di lapangan.
Untuk ukuran Indonesia, teori ini mungkin akan agak sulit untuk diimplementasikan karena anggapan dan budaya kebanyakan orang yang nerimo saja dan juga mudah puas atas prestasi yang telah dicapai. Jarang ada karyawan atau buruh yang mau bekerja tambahan dengan memikirkan hal-hal tentang kemajuan perusahaan tanpa dibayar sepeserpun Istilah kaizen atau Just in Time ini kerap kali digunakan sebagai salah satu strategi perbaikan dalam manajemen kualitas dan alternative management yang selama ini didominasi oleh Negara barat dan Amerika, namun dalam perkembangannya system manajemen ini mendapat perhatian para analis manajemen setelah melihat perkembangan yang pesat ekonomi jepang yang kerap kali merepotkan hegemoni amerika dalam percaturan ekonomi global.
Fenomena pertumbuhan ekonomi jepang pasca PD II memberikan motivasi pembangunan kembali dari puing peperangan dan diutuslah seorang ahli survey AS yang bernama Dr. W. Edward Deming yang mencoba membantu Jepang untuk pembangunan kembali ekonomi Jepang sehingga konsep Deming mulai tahun 1970-an telah diterapkan oleh perusahaan Jepang yang terkenal dengan “14 kunci Dr. Deming” dan anehnya sukses penerapan konsep deming di industri jepang pemerintah AS baru tertarik pada konsep tersebut.
Namun konsep deming yang Kemudian lebih dikenal dengan konsep kaizen secara luas baru diperkenalkan oleh Masaaki Imai dalam bukunya “Kaizen : the key to Japan’s competitive success” (1986). Coba kesimpulan Europe Japan Centre tentang Kaizen Jepang yang mengungkapkan bahwa :
Kaizen mengatakan kepada kita bahwa hanya dengn secara terus menrus tetap sadr dn membuat bertus-ratus ribu peningkatan kecil, maka dimungkinkan untuk menghasilkn barang dan jasa yang mutunya otentik sehingga memuaskan pelanggan. Cara paling mudah mencapainya adalah dengan keikutsertaan, motivasi dan peningkatan terus menerus dari masing-masing dan semua karyawan dalam organisasi. Keikutsertaan staf tergantung pada komintmen manajemen senior, strategi yang jelas dan ketabahan - karena kaizen bukan jalan pintas melainkan proses yang berjalan secara terus menerus untuk menciptakan hasil yang diinginkan. (Cane, 1998:265)
Dengan pertumbuhan ekonomi Jepang berdampak pada dorongan negara Asia lainnya untuk terus mengejar ketertinggalannya, lalu bagaimana dengan Negara Indonesia sendiri yang terlihat malah semakin terpuruk pasca reformasi tahun 1999 bahkan untuk mengejar negeri jiran sekalipun terasa sangat berat sekali kunci keunggulan perusahaan jepang adalah sangat unggul dalam persaingan salah satu kemampuannya adalah menghilangkan pemborosan dan menghindari berbagai kesulitan sedangkan AS sebaliknya mengalami kesulitan dalam menghemat Sumber Daya Alam yang memang sangat melimpah bila dibandingkan Jepang sehingga istilah perbaikan mutu secara terus menerus (Just in time) tidak berlaku bagi manajemen Amerika tapi lebih cenderung just in case.
Kaizen atau perbaikan secara terus menerus selalu beriringan dengan Total Quality Management (TQM). Bahkan sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum system mutu dapat dilaksanakan dalam suatu perusahaan maka filosofi ini tidak akan dapat dilaksanakan sehingga perbaikan secara terus menerus (Just in time) ini adalah usaha yang melekat pada filosofi TQM itu sendiri. Sehingga Kaizen bisa juga merupakan suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi yang memiliki ciri khas :
·       Berorientasi pada pelanggan.
·       Pengendalian mutu secara menyeluruh (Total Quality Management)
·       Robotik
·       Gugus kendali mutu
·       System saran
·       Otomatisasi
·       Displin ditempat kerja
·       Pemeliharan produktiftas
·       Kanban
·       Penyempurnaan dan perbaikan mutu
·       Tepat waktu
·       Tanpa cacat
·       Kegiatan kelompok kecil
·       Hubungan kerjasama antara manajer dan karyawan
·       Pengembangan produk baru

Kunci Pelaksanaan Kaizen
Secara garis besar ada delapan kunci utama pelaksanaan just in time atau kaizen dalam kegiatan industri yaitu :
1. Menghasilkan produk sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan pelanggan
Sistem kaizen bisanya menghasilkan produksi sesuai dengan pesanan pelanggan dengan sistem produksi tarik (pull system) yang dibantu dengan menggunakan kartu kanban.
2. Memproduksi dalam jumlah kecil (small lot size)
Ciri khas lain adalah memproduksi dalam jumlah kecil sesuai dengan permintaan pelanggan akan menghemat biaya dan sumber daya selain menghilangkan persedian barang dalam proses yang merupakan sejenis pemborosan yang dapat dihindari dengan menggunakan penjadwalan proses produksi selain itu juga menggunakan pola produksi campur merata (Heijunka) yang dimaksud heijunka adalah memproduksi bermacam-macam dalam satu lini produksi.
3. Menghilangkan pemborosan
Untuk menghindari pemborosan pada persediaan, pembelian dan penjadwalan dengan menggunakan sistem kartu kanban yang mendukung sistem produksi tarik, selain menghasilkan produksi dengan baik sejak awal yaitu pantang menerima, pantang memproses dan pantang menyerahkan produk cacat dengan bekerjasama dengan pemasok dengan persediaan yaitu mengurangi jumlah barang yang dating, menghilangkan persediaan penyangga, mengurangi biaya pembelian, memperbaiki penanganan bahan baku, tercapainy persediaan dalam jumlah kecil dan mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.
4. Memperbaiki aliran produksi
Penataan produksi dilakukan dengan berpedoman pada lima disiplin di tempat kerja yaitu 5-S yang antara lain :
• Seiri atau pemilahan yaitu disiplin ditempat kerja dengan cara melakukan pemisahan berbgai alat atau komponen ditempat masing-masing sehingga untuk mencarinya nanti bila diperlukan akan lebih mudah.
• Seiton atau penataan yaitu disiplin ditempat kerja dengan melakukan penyimpanan fungsional dan membuang waktu untuk mencari barang. Seiso atau pembersihan yaitu disiplin ditempt kerja dengan melakukan pembersihan sebagai pemeriksaan dan tingkat kebersihan.
• Seiketsu atau pemantapan/perawatan yaitu manajemen visual dan pemantpn 5-S seperti pemberian tanda, pengumuman, label, pengaturan kabel, kode, dsb.
• Shitsuke atau pembiasaan yaitu pembentukan kebiasaan dan tempat kerja yang berdisiplin.
5. Menyempurnakan kualitas produk
Salah satunya untuk menyempurnakan kualitas produk dengn melihat prinsip mnajemen yaitu memelihara pengendalian proses dan membuat semua orang bertanggungjawab terhadap tercapainya mutu, meningkatkan pndangan manajemen terhadap mutu, terpenuhinya pengendalian mutu produk dengn tegas, memberikan wewenang kepada karyawn untuk mengadkan pengendlin mutu produk, menghendaki koreksi terhadap cacat produk oleh karyawan, tercapainya inpeksi 100 % terhadap mutu produk dan tercpai komitmen terhadap pengedlin mutu jangka panjang.
6. Orang-orang yang tanggap
Penerapan Sistem Kaizen ini tidak lagi menggunakan pilar keuangan, pemasaran, SDM, tapi menggunakan lintas fungsi atau lintas disiplin sehingga seluruh karyawan harus menguasai seluruh bidang dalm perusahan sesuai dengan jenjang dan kedudukannya dan kesalahan dalam proses selalu ditandai dengan menyalanya lampu andon dan proses dihentikan dan seluruh karyawan terfokus pada perbaikan yang terkenal dengan istilh jidoka yaitu semua karyawn bertanggungjawab terhadap tercapaianya produk yang baik dan mencegah terjadinya kesalahan.
7. Menghilangkan ketidakpastian
Untuk menghilangkan ketidakpastian dengan pemasok dengan cara menjalin hubungan abadi dan memilki satu pemasok yang lokasinya berdekatan dengan perusahaan yang masih kerabat dengan pemilik perusahaan, sedang dalam proses produksi dengan cara menerapkan system produksi tarik dengan bantuan kartu kanban dan produksi campur merata (Heijunka)
8. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang
Karakteristik pemeliharaan dengan berpegang pada kontrak jangka panjang, memperbaiki mutu, fleksibilitas dlm mengadakan pesnan barang, pemesanan dlam jumlah kecil yang dilakukan berkali-kali, mengadkan perbaikn secara terus menerus dan berkesinambungan.
Istilah lain yang bertujuan mengimbangi system kaizen ini adalah reengineering yaitu mengadakan perombakan proses bisnis secara total sampai keakar-akarnya dan system ini diciptakan Amerika untuk mengejar ketinggalannya dari Jepang yang pernah dibantu ekonominya, baru kalau perombakan ini telah dilakukan maka pemeliharaan dan peningkatan secara terus menerus dan berkesinambungan dapat dilaksanakan. Bisa juga menerapkan konsep benchmarking yaitu cara untuk mengadakan perbaikan dengan meniru praktek bisnis terbaik dikelasnya, baik untuk produksi, jasa maupun proses dan sistemnya.
Dampak positif Kaizen :
1. Setiap orang akan mampu menemukan masalah dengan cepat.
2. Setiap orang akam memberikan perhatian dan penekanan pada tahap perencanaan.
3. Mendukung cara berfikir yang berorientasi proses.
4. Setiap orang berkonsentrasi pada masalah-masalah yang lebih penting dan memdesak untuk diselesaikan.
5. Setiap orang akan berpartisipasi dalam  membangun sistem yang baru.
Negara Jepang itu secara geografis adalah negara yang sangat minim sumber daya alam. Jepang mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian dan peternakan. Namun hal ini tidak menyurutkan mental dan tekad bangsa tersebut untuk maju dan bersaing untuk membuktikan bahwa negaranya layak menjadi lebih unggul daripada negara lain di dunia.
Karakteristik bangsa Jepang yang utama  adalah sikap dan mentalitas pekerja keras. Bagi mereka hidup adalah bekerja. Orang - orang Jepang sangat disiplin dan menaruh penghargaan yang sangat tinggi terhadap waktu. Orang Jepang sudah biasa bekerja 14 - 18 jam sehari, 94 - 126 jam seminggu. Selain itu membaca adalah kesukaan orang Jepang, jika kita melihat disepanjang jalan dan sudut kota di Jepang setiap orang sibuk dan asyik tenggelam dengan bacaannya dan  sangat suka belajar. Bagi mereka tiada waktu selain bekerja dan belajar.
Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya. Saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi  nomor dua di dunia. Industri mobil Jepang bisa dikatakan telah merajai sebagian pasar jenis mobil sedan seperi merk Honda, Toyota, Mazda dan Suzuki, belum lagi  produk Jepang lainnya berupa peralatan elektronik seperti kita mengenal merk Sharp, Sony, Sanyo, Toshiba, Canon, dan sebagainya, serta produk kreatif dan inovatif lainnya seperti robot yang bisa membantu pekerjaan rumah tangga,  kacamata yang bisa melacak benda yang hilang, kereta listrik kecepatan super cepat JR-Maglev.
Salah satu kereta api tercepat dunia dengan kecepatan resmi, 581 km/jam (2003, Guiness World Record). Kereta api super cepat Jepang ini tidak berjalan pada relnya, tapi melayang, diatas relnya setinggi 10 cm.  Salah satu rahasia sukses terbesar bangsa Jepang adalah Kaizen. Kaizen(baca: kai-seng). Kai = merubah dan Zen = lebih baik. Pengertian Kaizen adalah peningkatan terus menerus / berkesinambungan (continous improvement) atau usaha perbaikan berkelanjutan untuk menjadi lebih baik dari kondisi sekarang. Konsep yang lahir di Jepang yang bermula karena pengalaman orang-orang Jepang belajar  pada perusahaan-perusahaan di Amerika yang setelah beberapa puluh tahun kemudian ternyata perusahaan Amerika tidak pernah melakukan perubahan atau pengembangan bagaimana perusahaan tersebut bekerja tetapi tetap persis sama dengan ketika berpuluh tahun yang lalu mereka ke sana pertama kali.
Bangsa Jepang yang telah membuktikan bahwa Kaizen mampu membangun kembali keterpurukan akibat kekalahan dalam Perang Dunia II. Jepang mampu membudayakan proses Kaizen, membuat segalanya semakin sempurna, menciptakan produk-produk industri unggulan, sehingga Jepang mampu membangun the whole of industry and business. Kekuatan baru ekonomi dan industri pasca PD II. Jepang menjadi bangsa yang sangat diperhitungkan dalam percaturan dunia karena peradaban yang sangat maju melalui penguasaan teknologi dan bidang perdagangan dunia. Kaizen dipopulerkan oleh Masaaki Imai (1986) melalui bukunya Gemba Kaizen.
Kaizen sebenarnya merupakan sebuah konsep atau mindset, agar orang selalu berpikir dan berusaha membuat lebih baik dari yang sudah ada, dengan melakukan pengamatan di tempat kerja atau GembaKaizen dibagi menjadi 3 segmen, tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan, yaitu:
1.      Kaizen yang berorientasi pada Manajemen, memusatkan perhatiannya pada masalah logistik dan strategis yang terpenting dan memberikan momentum untuk mengejar kemajuan dan moral.
2.      Kaizen yang berorientasi pada Kelompok, dilaksanakan oleh gugus kendali mutu, kelompok Jinshu Kansi/manajemen sukarela menggunakan alat statistik untuk memecahkan masalah, menganalisa, melaksanakan dan menetapkan standar/prosedur baru.
3.      Kaizen yang berorientasi pada Individu, dimanifestasikan dalam bentuk saran, dimana seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerja keras.Sasaran utama dari Kaizen adalah menghilangkan pemborosan yang tidak memberikan nilai tambah produk/jasa dari perspektif konsumen. Pemborosan-pemborosan itu perlu dieliminir karena menimbulkan biaya-biaya yang menyebabkan berkurangnya profit.
Disamping itu konsumen tidak mau menanggung biaya-biaya yang tidak perlu tersebut.Kaizen dilakukan dengan melibatkan semua orang, mulai dari manajer sampai karyawan/karyawati pada level bawah, mengandalkan pengamatan di tempat kerja, dilakukan dengan biaya yang cukup murah, dan berhasil meningkatkan keunggulan bersaing produk di bidang mutu dan harga.
Selain itu, juga menanamkan mindset untuk selalu berpikir ke arah yang lebih baik, untuk selalu belajar dan memperbaiki diri. Kaizenberarti peningkatan dalam keahlian. Maksudnya kaizen itu erat sekali hubungannya dengan kesadaran akan pencarian masalah, kreativitas dan penciptaan ide, serta implementasinya. Kaizen berarti “Menyelesaikan Masalah”. Entah itu masalah yang ditemukan karena situasi, masalah yang digali, atau masalah yang diciptakan dengan sengaja. Tidak memiliki masalah juga berarti masalah itu sendiri. Bisa terjadi karena masalah tersebut tidak disadari, tidak bisa diramalkan, atau karena anggapan kalau dunia itu seperti mereka apa adanya (The frog inside the cage).
Point penting dalam proses penerapan Kaizen yaitu Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri). Konsep ini dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan mengurangi atau efsiensi biaya. Dalam istilah Jepang, Muda diartikan sebagai mengurangi pemborosan, Mura diartikan sebagai mengurangi perbedaan dan Muri diartikan sebagai mengurangi ketegangan
Unsur-unsur Kaizen sendiri terangkum dalam paying Kaizen (Kaizen umbrella), yang terdiri atas : 
1.  Fokus pada pelanggan 
2.  Pengendalian kualitas terpadu (Total Quality Control
3.  Robotik 
4.  Gugus kendali mutu 
5.  Sistem saran
6.  Otomatisasi
7.  Disiplin di tempat kerja 
8.  Pemeliharaan produktivitas terpadu (Total Productive Maintenance)
9.  Kanban
10. Penyempurnaan kualitas
11. Tepat waktu (just in time)
12. Tanpa cacat (zero defect)
13. Aktivitas kelompok kecil
14. Hubungan kerjasama karyawan-manajemen
15. Pengembangan produk baru
Dalam Kaizen, manajemen puncak memegang peranan dan tanggung jawab untuk melakukan beberapa hal berikut :
1. Mengintroduksi Kaizen sebagai strategi perusahaan
2.Memberikan dukungan dan pengarahan untuk Kaizen dengan mengalokasikan sumber daya
3. Menetapkan kebijakan Kaizen dan sasaran fungsional silang
4. Merealisasikan sasaran Kaizen melalui penyebarluasan kebijakan dan audit
5. Membuat sistem, prosedur, dan struktur yang membantu Kaizen

Peranan manajemen madya dan staf adalah terlibat dan bertanggung jawab untuk :
1.Menyebarluaskan dan mengimplementasikan sasaran Kaizen sesuai pengarahan manajemen puncak melalui penyebarluasan kebijakan dan manajemen fungsional  silang
2.Mempergunakan Kaizen dalam kapabilitas fungsional
3.menetapkan, memelihara, dan meningkatkan standar
4.Mengusahakan agar karyawan sadar Kaizen melalui program latihan intensif
5.Membantu karyawan memperoleh ketrampilan dan alat pemecah masalah

Penyelia (supervisor) mempunyai peran  bertanggung jawab dalam :
1.Mempergunakan Kaizen dalam peranan fungsional
2.Memformulasikan rencana untuk Kaizen dan memberikan bimbingan kepada karyawan
3.Menyempurnakan komunikasi dengan karyawan dan mempertahankan moral tinggi
4.Mendukung aktivitas kelompok kecil (seperti gugus mutu) dan system saran individual
5.Mengintroduksi disiplin di tempat kerja
6.Memberikan saran Kaizen

Setiap karyawan memiliki tanggung jawab untuk :
1.Melibatkan diri dalam Kaizen melalui sistem saran dan aktivitas kelompok kecil
2.Mempraktikkan disiplin di tempat kerja
3.Melibatkan diri dalam pengembangan diri yang terus menerus supaya menjadi pemecah masalah yang lebih baik
4.Meningkatkan ketrampilan dan keahlian kinerja pekerjaan dengan pendidikan silang
5R Kaizen : Perbaikan Lingkungan Kerja dan Produktivitas Karyawan
Kaizen berasal dari bahasa Jepang "kai" yang artinya "perubahan" atau "perbaikan" dan "zen" yang artinya : "baik". Kaizen merupakan sistem pengambangan produktivitas, kualitas, teknologi, proses produksi, budaya kerja, keamanan kerja, dan kepemimpinan yang dilakukan terus menerus. Dengan 5R Kaizen, maka pekerja akan lebih nyaman, lebih efisien, lebih produktif, dan lebih sejahtera.
Salah satu metode perubahan dan perbaikan yang dilakukan banyak perusahaan adalah menerapkan 5S / 5R.
5S / 5R adalah cara untuk meningkatkan produktivitas dengan melakukan kegiatan menata tempat kerja. Karena lingkungan kerja yang nyaman, dan teratur, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi di perusahaan.
Di Jepang, cara ini sudah menjadi budaya kerja dan dikenal dengan 5S, sedangkan di Indonesia disebut 5R, yaitu :
1. Seiri. = Ringkas
2. Seiton. = Rapi
3. Seiso. = Resik
4. Seiketsu = Rawat
5. Shitsuke = Rajin
5S / 5R diatas merupakan urutan dalam menata tempat kerja, yang merupakan tanggung jawab semua pekerja, mulai dari CEO sampai Cleaning Service. Setiap pekerja bertanggung jawab melakukan penataan tempat kerja kearah yang lebih baik, dan ini harus menjadi budaya perusahaan.
Seiri / Ringkas : Membuang barang barang yang tidak diperlukan, dan menyimpang barang yang diperlukan dengan cara tertentu agar mudah diakses ketika dibutuhkan.
Langkah langkah Ringkas :
1.      Cek barang di area kerja masing masing
2.      Tentukan kategori barang yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan
3.      Beri label merah utk barang yang tidak dibutuhkan.
4.      Siapkan tempat untuk membuang barang barang yang tidak dibutuhkan
5.      Secara berkala, buanglah barang barang berlabel merah ke tempat yang telah disiapkan
Seiton / Rapi : menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah seberapa cepat kita menyimpan barang, dan seberapa cepat kita mengambilnya kembali ketika dibutuhkan.
Langkah-langkah Rapi :
1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan kembali saat dibutuhkan
2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan.
3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula
Seiso / Resik : membersihkan tempat kerja/lingkungan kerja, mesin/peralatan, dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh tiap karyawan.
Langkah-langkah Resik :
1. Sediakan sarana kebersihan
2. Pembersihan tempat kerja secara berkala.
3. Peremajaan tempat kerja.
4. Pelestarian Resik
Seiketsu / Rawat : mempertahankan hasil yang telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan menstandarisasikannya.
Langkah Rawat :
1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, dan penataan
2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja
Shitsuke / Rajin : terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Rajin di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja.
Langkah langkah melakukan Rajin :
1. Tentukan Target bersama
2. Teladan atasan
3. Komunikasi di lingkungan kerja
4. Kesempatan belajar
Manfaat 5S / 5R :
1. Lingkungan kerja lebih nyaman, aman, dan bekerja lebih cepat
2. Peningkatan produksi, tanpa menambah area kerja
3. Produktivitas SDM meningkat
4. Penghematan yang diperoleh dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja

Swalla (Feat. Nicki Minaj &amp; Ty Dolla $ign) Lyrics - Jason Derulo

[Nicki Minaj:] Drank Young Money [Jason Derulo:] Love in a thousand different flavors I wish that I could taste them all tonight No, I ain...